Sunday, September 28, 2014

Urban Legend - Square

“SQUARE”
(SEGI EMPAT)
image 
Alkisah, lima orang pendaki gunung tersesat di tengah pegunungan bersalju (versi lain cerita mengatakan mereka merupakan korban selamat dari suatu kecelakaan pesawat). Karena tidak kuat, salah satu dari kelima pendaki itu akhirnya meninggal. Namun keempat temannya yang lain menolak meninggalkan jenazah teman mereka di tengah gunung dan memutuskan membawanya.
Hingga suatu saat di tengah badai salju, mereka menemukan sebuah pondok kayu.
Mereka bersyukur dan segera berlindung di dalam pondok kayu itu. Pondok itu berbentuk segiempat. Pondok itu tampak sudah tua, namun masih kokoh.
Celakanya, sama sekali tak ada penerangan di dalam pondok itu, sehingga mereka terpaksa menghabiskan malam dalam kondisi gelap gulita.
Mereka meletakkan jenazah teman mereka di tengah ruangan yang berbentuk segi empat itu.
Mereka mulai bercakap-cakap.
“Malam ini kita tidak boleh tidur. Bila kita tidur, bisa-bisa kita tidak bangun lagi.”
“Ya, aku tahu. Tapi bagaimana caranya? Bila kita tidak melakukan sesuatu, kita pasti akan tertidur.”
“Aku tahu, kita lakukan saja suatu permainan.” Usul salah satu teman mereka, masih dalam kondisi gelap gulita. Mereka sama sekali tak bisa melihat satu sama lain, jadi mereka tak tahu dengan siapa mereka berbicara dan siapa yang mengusulkan permainan itu.
“Permainan apa?”
“Begini, ruangan ini kan berbentuk kotak. Bagaimana jika masing-masing dari kita berempat berdiri di tiap pojok ruangan. Nah, saat permainan dimulai, salah satu dari kita berlari ke pojok ruangan terdekat dan menepuk punggung temannya yang ada di situ. Lalu ia yang ditepuk punggungnya harus berlari lagi untuk menepuk punggung temannya yang ada di pojok terdekat dengannya. Begitu terus hingga kembali ke orang pertama dan diteruskan sampai fajar tiba.”
“Itu ide bagus,” semua orang tampaknya setuju, “Dengan begitu kita akan bergerak semalaman dan tubuh kita akan terasa hangat.”
Akhirnya mereka melakukan permainan itu. Masing-masing dari mereka, sebut saja A, B, C, dan D berdiri di pojok ruangan. A mulai berlari ke B dan menepuk pundak B. B kemudian langsung berlari dan menepuk pundak C. C lalu berlari menepuk pundak D. Dan begitu seterusnya, mereka melakukan permainan itu hingga pagi.
Saat pagi tiba, mereka mulai merasa lega. Cahaya mulai menerangi seluruh ruangan sehingga mereka bisa melihat seisi ruangan. Salah satu teman mereka rupanya mengenali tempat ini dan tahu jalan keluar dari tempat itu.
Namun saat mereka menyadari bentuk ruangan yang mereka tempati sejak semalam, mereka mulai sadar ada yang tidak benar.
Lalu mereka mulai ketakutan.
Permainan itu ternyata tak sesimpel yang mereka duga.
clip_image002
Permainan dimulai ketika A berlari dan menepuk pundak B. B kemudian berlari menepuk pundak C. Lalu C berlari menepuk pundak D. Sampai di sini tak ada masalah. Namun ketika D berlari ke A, semestinya tak ada orang di sana, sebab A sudah berada di B. Benar bukan? Sehingga D harus berlari 2 kali agar dapat menepuk pundak A.
Namun saat mereka bermain, tak ada seorang pesertapun yang harus berlari dua kali.
Saat tiba di A, D menepuk pundak seseorang yang kemudian berlari menepuk pundak A yang sedang berada di B.
Merekapun sadar, permainan ini walaupun dilakukan di ruangan berbentuk segi empat, tak bisa dilakukan oleh empat orang.
Permainan ini harus dilakukan oleh lima orang.
Namun mereka hanya ada berempat saat mereka melakukan permainan itu.
Lalu mereka menatap jenazah teman mereka yang terbujur kaku di tengah ruangan.
Ya, mereka tak hanya berempat di dalam ruangan.
Mereka berlima.

THE END
[mengakubackpacker.blogspot.com]

Urban Legend - Keyhole

“KEYHOLE”

‘”LUBANG KUNCI”

images 

Seorang pria datang ke sebuah hotel. Ketika check in, sang resepsionis memperingatkannya,

“Tolong jangan masuk ke kamar yang tak ada nomornya.”

Pria itu mengangguk dan segera mencari kamarnya yang bernomor 10. Saat itulah, ia melihat sebuah kamar tanpa nomor yang tadi dikatakan sang resepsionis. Karena penasaran, ia mengintip melalui lubang kunci untuk melihat apa isinya.

Ia hanya melihat seorang wanita tua berwajah pucat sedang duduk di tengah ruangan. Aneh sekali, seakan-akan seluruh kulit tubuh wanita itu berwarna putih, tidak seperti kulit manusia kebanyakan.

Tiba-tiba saja wanita itu menoleh dan menatapnya.

Karena ketakutan, iapun segera lari ke kamarnya.

Malamnya ia tak bisa tidur. Ia masih penasaran mengapa resepsionis itu memperingatkannya untuk menjauhi kamar itu. Dan mengapa pula kamar itu tidak diberi nomor?

Saking penasarannya, saat itu juga ia bangkit dari tempat tidurnya, mengendap-ngendap di lorong hotel, dan mengintip kamar itu sekali lagi melalui lubang kunci.

Namun yang ia lihat hanyalah warna merah.

Pria itu berpikir, mungkin wanita itu merasa terganggu karena ia tadi mengintipnya dan memutuskan untuk menutup lubang kunci dengan sesuatu yang berwarna merah.

Pria itupun kembali ke kamarnya untuk tidur.

Keesokan harinya saat akan check out, pria itu menanyakan mengapa kamar yang ia lihat kemarin tidak diberi nomor.

Resepsionis itupun bercerita dengan wajah sedih.

“Dahulu ada sepasang suami istri yang menginap di kamar itu. Suatu hari mereka bertengkar dan sang suami membunuh istrinya itu. Sejak kejadian itu, kami tak berani menyewakan kamar itu, jadi kami mencopot nomornya dan membiarkannya kosong.”

Pria itu pergi dan tertawa. Ia sama sekali tak percaya dengan cerita hantu. Yang ia lihat kemarin jelas-jelas manusia dan bukan hantu.

“Oya,” sang respsionis berkata ketika pria itu hampir sampai di ambang pintu.

“Wanita itu tidak seperti manusia kebanyakan. Ia menderita kelainan genetik sehingga seluruh kulit tubuhnya putih.”

Langkah pria itu terhenti.

Sang resepsionis mengakhiri ceritanya.

“Dan matanya merah.”
 
THE END
[mengakubackpacker.blogspot.com]

Review - The November Man (2014)



"A spy is never out of the game."

Sebut saja The November Man sebagai upaya yang dilakukan oleh Pierce Brosnan untuk tidak melupakan rasanya menggenggam pistol dan terlibat dalam cerita tensi tinggi, dimana setelah melepaskan tugasnya sebagai James Bond, aktor kawakan ini lebih sering bermain di ranah drama serta komedi, dari Mama Mia!hingga Love Is All You Need. Untungnya usaha tersebut tidak tampil begitu buruk. 

Peter Devereaux (Pierce Brosnan) merupakan agen CIA yang telah pensiun dan kini hidup tenang di Swiss. Tapi suatu ketika ia diminta oleh teman lamanya Hanley (Bill Smitrovich) untuk mengambil sebuah informasi tentang seorang politikus bernama Fedrov (Lazar Ristovski). Celakanya ia terjerat terlalu dalam, memaksanya untuk terlibat pada sebuah bisnis mata-mata yang bersumber pada wanita bernama Mila Filapova (Olga Kurylenko), serta menjadi target David Mason (Luke Bracey). 

Tentu saja Pierce Brosnan menjadi alasan terbesar mengapa The November Man tampak menarik, kesempatan untuk menyaksikan Agent 007 kembali bermain dengan pistol serta aksi kejar layaknya kucing dan tikus bersama Belgrade sebagai latarnya. Jelas bukan performanya yang terbaik, tapi sensasi yang Brosnan berikan disini berhasil membuktikan bahwa di usianya yang sekarang ini ia masih mampu melakukan apa yang selama ini masih konsisten dilakukan oleh kompatriotnya, Liam Neeson, ekspresi tangguh yang mampu mencuri atensi penontonnya, dan menjadikan mereka memaafkan nilai minus yang dihasilkan film tersebut di sektor lainnya.

Ya, bahkan pada sisi karakter hanya Peter Devereaux yang menarik disini, Olga Kurylenko seperti sebagai pemanis belaka, dan potensi karakter lain seperti tidak pernah diberikan kesempatan untuk berperan lebih besar. Ini cukup menyenangkan sebenarnya, ada adegan aksi yang seru bersama rangkaian aksi mata-mata dengan thrill yang cukup baik, spionase klise yang coba memasukkan unsur politik, penggunaan skype,bergerak cepat dengan editing yang juga tidak begitu buruk. Roger Donaldson berhasil disini, action terasa cekatan, tapi masalahnya disisi lain sesuatu yang kurang baik juga eksis bahkan mungkin menjadi sumber dari sulitnya beberapa penonton untuk menikmati film ini secara total. 

Script terasa bermasalah, mencoba terlalu keras untuk bisa terlihat tangguh tapi tidak mampu membuat kombinasi cerita yang tidak canggung. Secara sepintas hiburan yang diberikan oleh film ini hampir serupa dengan apa yang pernah dilakukan 3 Days to Kill, rangkaian mumpuni adegan aksi skala kecil tanpa satupun yang terasa memorable, dialog yang lemah dan tampak kelam, mencoba agar terasa kompleks dengan memberikan lika-liku yang rumit menggunakan plot yang tipis untuk menambahkan ketegangan, tapi sayangnya disusun dengan kasar sehingga kurang nikmat untuk di ikuti, bahkan sering terasa terputus-putus. 

Sulit untuk menyebut The November Man sebagai film yang buruk, ia memang punya banyak masalah di sektor cerita hasil usaha yang ia lakukan dimana terlalu jauh berusaha untuk tampak kokoh dan mengesankan, terasa canggung dan sering macet, itu ditambah dengan karakter yang diluar Devereaux terasa seperti boneka yang tidak digunakan dengan baik oleh Roger Donaldson. Tapi ada rangkaian adegan aksi yang cukup menarik, jika kamu mampu memaafkan minus tadi, The November Man akan terasa mengesankan.

Resensi Novel "Oppa and I"

 Judul : Oppa & I

 Penulis : Orizuka & Lia Indra Andriana

 Penerbit : Penerbit Haru

 Genre : Drama

 Tebal : 156 halaman

 Terbit : Desember 2011

 Harga : Rp 28.000,00

   
  Park Jae In dan Park Jae Kwon adalah saudara kembar. Orangtua mereka berasal dari Negara yang berbeda, Indonesia dan Korea. Ibu mereka yang bernama Sandy berasal dari Indonesia menikah dengan Park Jae Bin yang berasal dari Korea. Ayah mereka, Park Jae Bin adalah seorang workaholic, sehingga ia lebih memilih untuk menerima panggilan tugas di Seoul daripada tetap tinggal bersama keluarganya di Jakarta. Oleh karena itu mereka memutuskan untuk bercerai. Sandy tinggal bersama Jae In di Indonesia, dan Jae Bin tinggal dengan Jae Kwon di Seoul.
     Tanpa diduga, Jae Bin datang ke Jakarta meminta kembali menjadi keluarga dan mengajak mereka ke Seoul. Karena Sandy masih mencintai Jae Bin dalam hati kecilnya, akhirnya Sandy memutuskan untuk kembali ke Seoul dengan syarat ia boleh bekerja.
     Jae In dan Jo Kwon akhirnya bertemu kembali setelah sekian lama. Tetapi ada yang berubah dari Jae In. Ia merasa bahwa kakaknya tersebut tidak peduli dengan dia dan ibu mereka. Jae Kwon tidak memberi kabar bahkan tidak memberi kado ultah saat hari kelahiran mereka tiba. Akhirnya Jae In tidak mau memanggil jae Kwon dengan panggilan “oppa” karena dia menganggap Jae Kwon bukanlah saudaranya lagi. Dia juga tidak mau kalau sampai semua orang di sekolah tau bahwa mereka adalah kembar. Jae Kwon tidak punya pilihan lain selain menuruti permintaan adiknya tersebut.
Setelah beberapa bulan menjalani hari-harinya dengan kembarannya itu, Jae In mulai lebih mengenal orang seperti apa Jo Kwon dan sering memikirkannya. Saat menghabiskan waktu luangnya dengan melukis di balkon sekolah, tanpa sadar yang dilukisnya adalah Jae Kwon. Di tempat itulah ia bertemu dengan Choi Seung Won, teman sekelas Jae In yang menyukai Jae In diam-diam.
     Jae kwon mempunyai image yang bagus disekolahnya. Dan seniornya banyak yang menyukai dia. Terutama Hye Rin, senior Jae Kwon sekaligus wanita paling cantik di sekolahnya. Jae Kwon adalah ketua kelas di kelasnya, selain itu ia juga mengikuti ekstra sepak bola dan mempunyai peran penting dalam tim sepak bola sekolahnya. Ia selalu berhasil menyelamatkan timnya dari kekalahan. Ia masuk tim sepak bola karena dipaksa oleh ayahnya. Di lain sisi ia menyukai anime khususnya One Piece dan ia ingin menjadi dubber anime di KBS TV. Dan akhirnya ia berhasil diterima oleh KBS TV menjdi dubber anime dan memutuskan untuk keluar dari tim sepak bola.
     Hye Rin menyukai Jae Kwon karena Jae Kwon memiliki image yang bagus dan terkenal di sekolah. Suatu hari, Hye Rin menyatakan cintanya pada Jae Kwon. Tetapi karena saking senang dan bingungnya, Jae Kwon belum bisa menjawab pernyataan cinta Hye Rin. Saat Jae Kwon ingin bertemu Hye Rin dan membicarakan masalah tersebut, saat itu Hye Rin sedang berada di KBS TV untuk mengikuti audisi. Karena pada saat yang sama Jae Kwon juga berada di KBS TV ia berencana untuk mengaajak ketemuan di KBS TV. Tetapi ia masih punya rasa bersalah dan rasa takut tentang apakah Hye Rin akan tetap mencintainya jika dia tidak seperti yang Hye Rin harapkan selama ini?. Dan akhirnya Hye Rin menjawab kalau dia belum bisa menerima jika Jae Kwon tidak seperti yang dia harapkan.
     Hubungan keluarga jae In dan Jae Kwon mulai membaik. Bahkan ayahnya sudah mulai berubah. Ia tidak lagi kaku seperti dulu dan mulai memperhatikan keluarganya. Di hari ultah Jae In dan Jo Kwon, mereka merayakannya dengan makan malam bersama di Restaurant. Sandy dan Jae Bin memberikan hadiah masing-masing kepada anak kembarnya. Jae Kwon menerima hadia dari ayahnya berupa koleksi miniature One Piece , tokoh anime kesukaannya. Jae In menerima hadiah dari ayahnya semenjak ultahnya ke-13, 14, 15, dan 16. Ternyata selama ini ia membelikan hadiah untuk ultah Jae In tetapi hanya saja ia tidak mengirimnya ke Indonesia. Akhirnya, Jae In menyadari bahwa ayah, ibu, dan saudara kembarnya tidak melupakannya selama ini dan selalu mencintai Jae In. Dan akhirnya Jae In bisa memanggil Jae Kwon dengan panggilan “Oppa”.
     Novel ini berasal dari novel online populer di koreanupdates.com yang ditulis oleh Orizuka dan Lia Indra. Novel ini mempunyai seri yang kedua yang berjudul “Oppa & I : Love Mission” yang bisa didapatkan di toko buku Gramedia.

quotes !



-some girls must get so exhausted putting makeup on two faces every morning.
-you can't stop people from talking about you, but you can give them something to talk about.
-to the world you may be one person, but to one person, you maybe the world.
-dream it, wish it, do it.
-i hate two faced people, it makes it harder for me to decide which side to slap first.
-people will wish you the best in life and hate you when you make it.
-i'd rather have someone say they hate me to my face, than to have them talk bad about me behind my back...
-be careful who you trust because as quickly as they say they're your friend is how quick they can turn their backs on you.
-life is full of fake people, before you decide to judge them, make sure you are not one of them.
-semua orang wajib imunisasi campak biar gedenya ga dicampakkin.
-jomblo itu free. freehatin.

merawat charger dimulai dari sini!

Cara Terbaik Merawat Charger Pada Gadget
Tidak ada yang bisa mengelak ketika harus membawa sebuah smartphone atau gadget Anda perlu memperhatikan charger. Hal ini dibutuhkan untuk mengatasi masalah baterai pada gadget yang kekurangan daya. Tapi, jika ternyata charger Anda tidak berfungsi atau tidak bisa digunakan dengan baik tentu akan menjadi masalah. Bisa juga mengganggu aktifitas pekerjaan Anda sehingga hasil tidak maksimal.
Nah, untuk itu perlu adanya perhatian khusus terhadap charger Anda dan merawatnya dengan baik. Pastinya Anda tidak mau charger cepat rusak dan tidak berfungsi bukan? Apalagi sampai membuat Anda menjadi frustasi. Oleh karena itu, tidak ada salahnya mulai sekarang Anda mulai merawat charger dengan cara terbaik dan juga menjadi awet serta tahan lama.
Berikut adalah cara terbaik merawat charger Anda.
Simpan dengan Aman
Usahakan agar charger smartphone tidak terjatuh, tidak retak, atau pecah dan terkena air. Begitu juga ketika sudah digunakan lebih baik menyimpannya ditempat aman dan nyaman. Ditambah lagi jangan diletakkan sembarangan tanpa memperhatikan kerapihan karena akan membuat umur dari charger akan menyusut kemampuannya.  
Gunakan secara efektif dan efisien
Dalam menggunakan charger Anda, usahakan untuk efektif dan efisien mungkin sehingga charger tetap awet digunakan. Misalnya, cabut charger setelah bar petunjuk baterai pada smartphone berhenti bergerak atau muncul keterangan bahwa baterai telah terisi penuh. Bila tidak dicabut, hal ini juga bisa menyebabkan kerusakan pada baterai smartphone berupa penggelembungan pada baterai itu sendiri.
Sesuaikan dengan kebutuhan
Gunakan charger sesuai dengan jenis kapasitas baterai smartphone. Hal ini bermanfaat dengan kinerja dari charger itu sendiri, karena setiap smartphone memiliki kapasitas baterai yang berbeda dan jenis tipe baterai yang berbeda pula sehingga jika Anda tidak memperhatikannya maka charger akan cepat rusak.
Hindari menggunakan charger orang lain
Jika Anda adalah pengguna aktif, maka sediakan charger tambahan di rumah dan tempat kerja atau travelling bag. Hindari meminjam charger milik orang lain, karena selain belum tentu sesui dengan tipe baterai smartphone Anda, bisa juga charger yang digunakan bukan original dan berkibat menurunnya kualitas baterai serta charger smartphone Anda.
Penting !
Ada banyak hal yang suka diabaikan kita saat mencharger smartphone yaitu posisi charger pada stop kontak. Biasanya posisi charger tidak sering diperhatikan karena berbagai hal, tapi jika posisi charger tidak benar akibatnya charger tidak berfungsi baik dan cepat rusak. Misalnya posisi charger tidak pas pada stop kontak atau mungkin longgar sehingga terlihat miring posisinya.
Semoga bermanfaat!
(sumber : dari berbagai sumber)
- See more at: http://www.wellcommshop.com/cara-terbaik-merawat-charger-pada-gadget-#sthash.lPW2w97D.dpuf

intro

Hello !

Let me introduce myself,

terlahir dengan nama lengkap yang telah dirundingkan oleh kedua orangtua tercintah, Sherina Daffa Mayori, yang ga tau asal usul atau sejarahnya bisa dipanggil ein, saya membuat blog ini ( tbh ini blog keempat, tiga blog lainnya lupa password jadi buat lagi, dan btw ini buat tugas tik). lagi duduk di bangku smp kelas 9, punya banyak temen dan pastinya punya banyak cerita. cinta haters karena haters adalah fans yang tertunda (yek). paling ga suka liat angka timbangan. part of eternity & lotre. saya salah satu murid yang sering ditegur guru karena suara ketawa saya keras bingit dan gak bisa ngomong pelan. suka nyanyi tapi suara tidak mendukung. lagi gila karena banyak tugas.

You can find me on :

Facebook : facebook.com/sherinadffmyr
Twitter     : twitter.com/sherinadaffa
Instagram : instagram.com/sherinadm
Line          : sherinadffmyr
Ask.Fm    : ask.fm/theresiasdm

enough-